Akibat, Penyebab, Alasan Pasangan Suami Istri Bercerai


Perceraian bukanlah sesuatu yang diinginkan atau didambakan oleh siapapun. Tidak ada seorang pun yang ingin rumah tangganya hancur berantakan dan berujung pada perceraian. Sebelum pernikahan terjadi, sepasang pria dan wanita pasti menginginkan rumah tangga yang harmonis dan dapat terus bertahan serta berkelanjutan hingga jadi kakek dan nenek. Namun, pada kenyataannya tidak semuanya berjalan lancar sesuai dengan yang diinginkan. Janji nikah tinggal janji, seolah semuanya terlupakan dan tiada arti.

Alasan atau Penyebab Perceraian

1. Perselingkuhan

Perselingkuhan adalah hal yang sangat menyakiti hati pasangan dan tidak bisa ditoleransi. Kepercayaan yang telah diberikan tidak dimanfaatkan dan digunakan dengan baik tapi malah digunakan untuk menutupi perselingkuhan dan berlaku tidak setia. Perselingkuhan dapat membuat hati pasangan hancur dan bisa berdampak ke tindakan di luar akal sehat seperti bunuh diri.

2. KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)
Permasalahan yang begitu banyak di dalam pernikahan membuat begitu banyak perbedaan pendapat dan pertengkaran. Adu mulut yang makin memanas membuat emosi masing-masing memuncak dan terkadang adu fisik tak dapat dihindarkan. Ingatlah bahwa tidak ada manusia yang sempurna atau sesuai 100% dengan apa yang kita mau sehingga tidak ada gunanya bertengkar.

3. Keuangan atau Ekonomi atau Finansial
Semua orang butuh uang untuk dapat bertahan hidup. Mulai dari kebutuhan pokok atau primer seperti sandang, pangan, dan papan, maupun kebutuhan sekunder atau kebutuhan lain seperti kendaraan pribadi semuanya dibeli dengan uang. Ketika seorang laki-laki masih terus berusaha untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarganya sebenarnya ia masih melakukan dan memenuhi tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang laki-laki. Kecuali, ia dalam keadaan sehat dan sudah tidak mau memikirkan keluarganya dan tidak mau bekerja lagi padahal.

4. Kurangnya Perhatian Pasangan
Didalam hidup berumah tangga tentunya perhatian dan pengertian dari pasangan sangat diperlukan. Tanpa adanya perhatian dan pengertian, keakraban, kemesraan, dan keromantisan suami istri dapat berkurang ataupun renggang sehingga dampaknya kurang baik bahkan pasangan akan terasa seperti orang lain di luar keluarga karena tidak adanya perhatian.

5. Kurang Komunikasi
Komunikasi sangat diperlukan baik ketika ada masalah maupun tidak ada masalah. Suami istri yang sudah dipersatukan dalam ikatan pernikahan seharusnya terus berkomunikasi setiap hari setiap ada waktu luang di luar pekerjaan. Hal itu juga salah satu bukti dan komitmen dalam mencintai pasangannya. Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan salah paham dan keributan yang tidak perlu bahkan hingga perceraian.

6. Karakter Pasangan Berubah
Karakter pasangan yang berubah dapat membuat pasangannya kecewa dan berpikir untuk berpindah ke lain hati. Seseorang yang awalnya lemah lembut menjadi pemarah seiring dengan berbagai permasalahan yang datang dan perjalanan hidup yang tidak pasti.

Akibat Perceraian

1. Anak Jadi Korban

Anak adalah korban pertama dan utama di dalam suatu perceraian. Kondisi psikis atau kejiwaannya dapat terganggu karena masalah orangtuanya. Bisa saja anak korban perceraian menjadi takut untuk menikah karena melihat kondisi kedua orangtuanya.

2. Pembagian Harta
Harta yang sudah diperjuangkan bersama biasanya dibagi sesuai dengan apa yang sudah dilakukan dan dikerjakan bersama. Tentunya hal ini sangat merugikan karena apabila ada bisnis yang sedang dibangun, maka harus berhenti atau runtuh karena suatu perceraian.

3. Jadi Bahan Pembicaraan
Kabar buruk lebih cepat menyebar daripada kabar baik. Begitu pula kabar mengenai perceraian biasanya lebih cepat menyebar dan menjadi pembicaraan orang. Orang lain menjadi bertanya-tanya mengenai penyebab perceraian diri kita.

Comments